Denting Dawai Hati
Sekedar mencoba mengurai makna...
Entri Populer
Sabtu, 03 September 2016
Denting Dawai Hati: Bersahabat Dengan Penyakit
Bersahabat Dengan Penyakit
Daftar Isi :
I. Penyakit, Musibah Atau Anugerah?
II. Sebab-Sebab Datangnya Penyakit
A. Takdir Allah
B. Kesalahan Diri Sendiri
III. Jenis-Jenis Penyakit
A. Penyakit Fisik
- Disebabkan Mikroorganisme
- Disebabkan Kecelakaan
B. Penyakit Psikis
IV. Jika Penyakit Menghampiri, What Should I Do ?
A. Mengadu Pada Allah Ta'ala
B. Ikhtiar Pengobatan
1. Cara Medis
2. Cara Herbal
3. Tibbun Nabawi (Pengobatan Ala
Nabi)
4. Aneka Terapi
- Terapi Air Alkali
- Terapi Cell Food
- Terapi Akupunktur
- Terapi
- Terapi Transfer
Factor
Sabtu, 27 Agustus 2016
TUJUAN MENULIS
Mumpung ada ‘Coach” dan kawan-kawannya yang baik hati, yang mau repot-repot mementori saya dan teman-teman secara gratis untuk menulis, baiklah saya manfaatkan kesempatan langka ini. ‘Hepi’nya tiada tara, temaans.
Mengapa? Tahukah kalian, bahwa dunia kepenulisan, entah mengapa, sangat memesona bagi saya sejak lama. Jika ditelusuri, kesukaan menulis sudah ada pada diri saya sejak kelas 4-5 SD. Saat itu, saya senang menulis cerpen, meski sebatas tugas dari sekolah. Hingga SMU (SMA), saya selalu antusias tiap kali ada tugas menulis cerpen maupun menulis artikel dari guru Bahasa Indonesia.
Namun karena ‘bakat’ menulis saya kurang diasah, ditambah tidak adanya mentor dan kurangnya informasi soal bagaimana cara menulis yang baik, bagaimana cara mengasah kemampuan menulis, dan sebagainya, ‘bakat’ menulis saya pun mengalami ‘hibernasi’.
Bukannya menyerah begitu saja, sebetulnya setelah SMU, saya terus berusaha belajar dan belajar menulis, dengan cara otodidak. Beberapa buku panduan menulis, sukses saya koleksi. Sudah pula beberapa kali khatam, namun belum juga sukses menghasilkan sebuah tulisan yang layak untuk dipublikasi. Sampai akhirnya kini, ketemu wadah luar biasa ini. Semoga amal baik mereka menjadi jalan kebaikan yang berterusan. Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.
Awal kelas, sang coach mengajak peserta KMO untuk berikrar :
“Saya mengijinkan diri saya untuk menjadi penulis, dan menerbitkan minimal 1 buku dan menjadikannya best seller atau lebih dari itu”.
Menantang sekali bukan? Apalagi bagi saya yang notabene belum pernah menulis di media manapun, kecuali media sosial yang hanya untuk keperluan jualan dan curcol sesekali. Hehhehe... Jangankan menulis artikel, cerpen/novel atau sekedar suara pembaca di surat kabar, apalagi buku, blog yang sudah saya buat sejak tahun 2011 ini saja kosong melompong, sodara-sodara! Hiks...
Namun setelah bergabung di Kelas Menulis Online, Pak Tendi sebagai Coach telah membuka mata saya, bahwa ada tujuan yang lebih dari sekedar mewujudkan kesenangan merangkai kata. Alasan yang lebih besar, yaitu mengubah peradaban. Ya, peradaban. Peradaban yang lebih baik tentunya. Sungguh hebat sekali kedengarannya, bukan? Sebuah impian besar dan mulia untuk memperbaiki keadaan menjadi lebih baik.